Tujuan,Hambatan,dan Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
Tujuan,Hambatan,dan Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi - Sebelum kita membahas tentang tujuan, hambatan, dan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi ada baiknya kita mengetahui pengertian dan faktor penyebab kerja sama ekonomi antarnegara. Setiap kerja sama ekonomi yang dilakukan antarnegara sudah pasti mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Berikut ini adalah tujuan, hambatan, dan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi sebagai berikut.
a. Meningkatkan perekonomian antarnegara.Dengan adanya kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, memungkinkan terjadinya aliran investasi usaha dari negara satu ke negara lain sehingga dapat mendorong perekonomian negara yang bersangkutan.
b. Meningkatkan taraf hidup.
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat mendorong munculnya berbagai usaha atau industri, yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran sehingga dapat memberikan pendapatan atau penghasilan bagi masyarakat. Selain itu kebutuhan akan barang atau jasa juga dapat terpenuhi dengan adanya kerjasama ekonomi. Contohnya, melalui kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang, masyarakat Jepang dapat memenuhi kebutuhan gas LNG yang diimpor dari Indonesia. Demikian juga masyarakat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan akan barang-barang elektronik yang diimpor dari Jepang.
c. Saling mengisi kekurangan dan kebutuhan di bidang ekonomi.
Seperti penjelasan di atas bahwa dengan kerja sama ekonomi antarnegara, kekurangan dan kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi dan diatasi dengan mengimpor barang/jasa atau meminta bantuan permodalan dari negara lain, Contohnya Indonesia mengimpor mesin tekstil dari Jepang, sedangkan Jepang mengimpor bahan baku dari Indonesia.
d. Mempererat persahabatan antarnegara.
Kerja sama ekonomi dapat menjalin dan mempererat persahabatan/kemitraan antar-negara yang bersangkutan. Sebagai contoh kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN dapat mempererat hubungan antaranggota ASEAN.
e. Memperluas pasar hasil produksi.
Melalui kerja sama ekonomi antarnegara, maka negara-negara yang terlibat dalam kerja sama tersebut dapat memperluas pasar bagi hasil produksinya ke negara lain. Jadi dengan demikian suatu negara tidak hanya bisa memasarkan hasil produksinya di dalam negeri melainkan juga sampai negara lain.
f. Meningkatkan devisa.
Dengan perluasan pasar hasil produksinya, maka akan mendorong terjadinya kegiatan ekspor ke negara lain sehingga dengan demikian negara pengekspor akan memperoleh devisa lebih banyak. Adapun kerja sama ekonomi antarnegara meliputi bidang perdagangan ekspor-impor barang, penyelenggaraan dan penerimaan jasa (ekspor impor jasa), pinjam-meminjam modal serta penerimaan dan pembayaran devisa.
Beberapa hambatan dalam kerja sama ekonomi antarnegara sebagai berikut.
a. Ideologi negara berbeda.
Perbedaan ideologi dapat menghambat kerja sama ekonomi antarnegara. Misalnya, Cina yang beridelogi komunis pernah menutup diri untuk bekerja sama dengan negara lain. Saat ini Cina menjadi negara yang terbuka. Faktanya, saat ini hampir tidak ada negara yang menutup diri dari kerja sama ekonom antarnegara.
b. Konflik dan peperangan.
Kondisi politik dan keamanan suatu negara tidaklah sama. Ada yang kondisi akibat konflik di dalam negeri atau peperangan. Kondisi ini akan menghambat kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
c. Kebijakan perdagangan yang merugikan negara lain.
Dalam kegiatan ekspor impor, suatu negara sering menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Dampak kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama yang harmonis.
d. Perbedaan kepentingan tiap-tiap negara.
Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerja sama yang harmonis.
Berikut ini merupakan bentuk kerja sama ekonomi antarnegara yaitu sebagai berikut.
a. Kerja sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan tekhnik. Kerja sama ini bertujuan menjaga hubungan baik yang telah terjalin di antara dua negara yang terlibat.
b. Kerja sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjaln antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis, geografis, tekhnik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN, APEC, EEC, Colombo Plan, dan NAFTA.
c. Kerja sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam subkawasan. Misalnya kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksmburg. Kerja sama ini dikenal dengan nama Benelux. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, , dan Singapura. Bentuk kerja sama ini berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Growth Triangle (IMT-GT). Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara-negara peserta.
d. Kerja sama Antarregional
Kerja sama antar regional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
e. Kerja sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Artinya, kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
Baca juga: 5 Badan Kerja Sama Ekonomi Regional Lengkap
6 Badan Kerja Sama Multilatelar Lengkap
Demikianlah artikel saya kali ini tentang Tujuan,Hambatan,dan Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi. Semoga bermanfaat bagi Anda. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat tolong dibagikan. Sekian dan Terimakasih.
Sumber: LKS IPS Kelas IX
Sumber gambar: slideshare.net
1. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
a. Meningkatkan perekonomian antarnegara.Dengan adanya kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, memungkinkan terjadinya aliran investasi usaha dari negara satu ke negara lain sehingga dapat mendorong perekonomian negara yang bersangkutan.
b. Meningkatkan taraf hidup.
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat mendorong munculnya berbagai usaha atau industri, yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran sehingga dapat memberikan pendapatan atau penghasilan bagi masyarakat. Selain itu kebutuhan akan barang atau jasa juga dapat terpenuhi dengan adanya kerjasama ekonomi. Contohnya, melalui kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang, masyarakat Jepang dapat memenuhi kebutuhan gas LNG yang diimpor dari Indonesia. Demikian juga masyarakat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan akan barang-barang elektronik yang diimpor dari Jepang.
c. Saling mengisi kekurangan dan kebutuhan di bidang ekonomi.
Seperti penjelasan di atas bahwa dengan kerja sama ekonomi antarnegara, kekurangan dan kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi dan diatasi dengan mengimpor barang/jasa atau meminta bantuan permodalan dari negara lain, Contohnya Indonesia mengimpor mesin tekstil dari Jepang, sedangkan Jepang mengimpor bahan baku dari Indonesia.
d. Mempererat persahabatan antarnegara.
Kerja sama ekonomi dapat menjalin dan mempererat persahabatan/kemitraan antar-negara yang bersangkutan. Sebagai contoh kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN dapat mempererat hubungan antaranggota ASEAN.
e. Memperluas pasar hasil produksi.
Melalui kerja sama ekonomi antarnegara, maka negara-negara yang terlibat dalam kerja sama tersebut dapat memperluas pasar bagi hasil produksinya ke negara lain. Jadi dengan demikian suatu negara tidak hanya bisa memasarkan hasil produksinya di dalam negeri melainkan juga sampai negara lain.
f. Meningkatkan devisa.
Dengan perluasan pasar hasil produksinya, maka akan mendorong terjadinya kegiatan ekspor ke negara lain sehingga dengan demikian negara pengekspor akan memperoleh devisa lebih banyak. Adapun kerja sama ekonomi antarnegara meliputi bidang perdagangan ekspor-impor barang, penyelenggaraan dan penerimaan jasa (ekspor impor jasa), pinjam-meminjam modal serta penerimaan dan pembayaran devisa.
2. Hambatan dalam Kerja Sama Ekonomi
Beberapa hambatan dalam kerja sama ekonomi antarnegara sebagai berikut.
a. Ideologi negara berbeda.
Perbedaan ideologi dapat menghambat kerja sama ekonomi antarnegara. Misalnya, Cina yang beridelogi komunis pernah menutup diri untuk bekerja sama dengan negara lain. Saat ini Cina menjadi negara yang terbuka. Faktanya, saat ini hampir tidak ada negara yang menutup diri dari kerja sama ekonom antarnegara.
b. Konflik dan peperangan.
Kondisi politik dan keamanan suatu negara tidaklah sama. Ada yang kondisi akibat konflik di dalam negeri atau peperangan. Kondisi ini akan menghambat kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
c. Kebijakan perdagangan yang merugikan negara lain.
Dalam kegiatan ekspor impor, suatu negara sering menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Dampak kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama yang harmonis.
d. Perbedaan kepentingan tiap-tiap negara.
Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerja sama yang harmonis.
3. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
Berikut ini merupakan bentuk kerja sama ekonomi antarnegara yaitu sebagai berikut.
a. Kerja sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan tekhnik. Kerja sama ini bertujuan menjaga hubungan baik yang telah terjalin di antara dua negara yang terlibat.
b. Kerja sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjaln antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis, geografis, tekhnik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN, APEC, EEC, Colombo Plan, dan NAFTA.
c. Kerja sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam subkawasan. Misalnya kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksmburg. Kerja sama ini dikenal dengan nama Benelux. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, , dan Singapura. Bentuk kerja sama ini berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Growth Triangle (IMT-GT). Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara-negara peserta.
d. Kerja sama Antarregional
Kerja sama antar regional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
e. Kerja sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Artinya, kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
Baca juga: 5 Badan Kerja Sama Ekonomi Regional Lengkap
6 Badan Kerja Sama Multilatelar Lengkap
Demikianlah artikel saya kali ini tentang Tujuan,Hambatan,dan Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi. Semoga bermanfaat bagi Anda. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat tolong dibagikan. Sekian dan Terimakasih.
Sumber: LKS IPS Kelas IX
Sumber gambar: slideshare.net
Tidak ada komentar