Masa Penjajahan Jepang di Indonesia (Nusantara)
1. Awal Berkuasanya Jepang
Pada tahun 1939, meletuslah Perang Dunia II. Perang ini melibatkan dua kelompok negara, yaitu kelompok Sekutu yang dimotori oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Belanda dengan kelompok sentral yang dimotori oleh Jerman, Jepang, dan Italia. Kedua kelompok tersebut saling menyerang. Negara yang tidak ikut perang pun merasakan akibatnya, terutama negara-negara jajahan.
Pada 7 Desember 1941, Jepang berhasil menyerang Pearl Harbour yang merupakan pangkalan perang Amerika Serikat di Pasifik. Perang besar tersebut disebut sebagai Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya, dan pada saat itu Jepang berhasil melumpuhkan kekuatan Sekutu.
Setelah berhasil melumpuhkan pangkalan perang Amerika, Jepang kemudian berusaha mengusir Belanda di Nusantara. Pada 11 Januari 1942, Jepang berhasil menguasai Pulau Tarakan di Kalimantan Timur. Kemudian, pada 1 Maret 1942, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Himamura, pasukan Jepang mendarat serentak di Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat) dan Kragan (Jawa Tengah). Pada 5 Maret 1942, Jepang berhasil menduduki Batavia. Temtara Belanda semakin terdesak, dan pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Penyerahan tersebut ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian di Kalijati Subang (Jawa Barat). Dalam penandatanganan tersebut, pihak Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Himamura dan pihak Belanda diwakili oleh Jenderal Ter Poorten. Sejak saat itu, Indonesia resmi dikuasai oleh Jepang.
2. Masa Pendudukan Jepang
Jepang menyerbu dan mengusir tentara Belanda dari Indonesia tentu ada tujuannya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang, kaya akan hasil pertanian dan memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hal ini, dapat membantu Jepang dalam menghadapi tentara Sekutu. Adapun tujuan Jepang menguasai Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Jepang memerlukan bahan mentah, seperti minyak bumi dan batu bara untuk keperluan perang.
b. Penduduk Indonesia jumlahnya banyak sehingga dapat membantu Jepang dalam bekerja.
c. Indonesia kaya akan hasil pertanian dan perkebunan.
Untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, agar mau membantu Jepang maka Jepang melakukan berbagai cara antara lain sebagai berikut.
a. Bendera merah putih diizinkan berkibar.
b. Lagu Indonesia Raya diizinkan untuk dinyanyikan.
c. Bahasa Indonesia diizinkan digunakan sebagai bahasa pengantar.
d. Mendirikan berbagai organisasi. Adapun organisasi yang dibentuk pada zaman penjajahan Jepang, di antaranya sebagai berikut.
1) Gerakan Tiga A, merupakan organisasi pertama yang didirikan Jepang pada 29 April 1942 yang dipimpin oleh Mr. Samsudin. Isi Gerakan Tiga A yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Asia.
2) Majelis A'la Indonesia (MIAI) atau Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dibentuk pada 22 November 1943, dibawah pimpinan K.H Hasyim Asj'ari yang merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh Jepang.
3) Putera (Pusat Tenaga Rakyat), didirikan pada 1 Maret 1942. Organisasi ini dipimpin oleh empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
4) Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), didirikan pada 8 Januari 1944. Organisasi ini dipimpin oleh pejabat-pejabat Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Bangsa Jepang mengambil paksa semua hasil bumi termasuk hasil padi rakyat. Akibatnya terjadi kelaparan dimana-mana karena bahan makanan dan pakaian sulit didapat.
Selain itu, Jepang memberlakukan sistem kerja paksa atau romusha untuk membangun jalan, jembatan, dan lapangan udara. Mereka tidak hanya dipekerjakan di dalam negeri tetapi juga dikirim ke Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Thailand. Mereka bekerja tanpa upah dan tanpa makanan yang cukup. Meskipun Jepang hanya berkuasa selama tiga tahun di Indonesia, penderitaan bangsa Indonesia sangat besar dan berat.
Pada tahun 1943 kekuatan Jepang di Asia Pasifik mulai terdesak oleh Amerika Serikat. Jepang memerlukan tambahan tentara untuk membantunya melawan kekuatan Amerika dan Sekutunya. Hal tersebut, mendorong Jepang untuk memberikan latihan kemiliteran. Jepang berharap organisasi kemiliteran yang telah dibentuk akan dapat membantu Jepang melawan sekutu. Organisasi kemiliteran yang dibentuk Jepang, di antaranya sebagai berikut.
a. Seinendan (Barisan Pemuda), beranggotakan pemuda berusia antara 14-22 tahun.
b. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), beranggotakan pemuda berusia 26-35 tahun.
c. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), anggota Heiho ditempatkan dalam kesatuan tentara Jepang sehingga bannyak dikerahkan ke medan perang.
d. Pembela Tanah Air (PETA), dibentuk pada 3 Oktober 1943. Calon perwira PETA mendapatkan pelatihan di Bogor. Tujuan didirikannya PETA adalah untuk mempertahankan wilayah masing-masing.
e. Fujinkai (Barisan Perhimpunan Wanita), Suishintai (Barisan Pelopor), Jibakutai (Barisan Berani Mati), Seinentai (Barisan Murid Sekolah dasar), Gakukotai (Barisan Murid Sekolah dan Lanjutan), dan Hizbullah (Organisasi pemuda-pemuda Islam yang dididik militer).
Baca Juga : Masa Penjajahan Belanda di Indonesia (Nusantara).
Sumber: Buku " Fun Learning Social Science 5 for Grade V Elementary School ".
Image By : jejaksejarah.weebly.com |
Pada 7 Desember 1941, Jepang berhasil menyerang Pearl Harbour yang merupakan pangkalan perang Amerika Serikat di Pasifik. Perang besar tersebut disebut sebagai Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya, dan pada saat itu Jepang berhasil melumpuhkan kekuatan Sekutu.
Setelah berhasil melumpuhkan pangkalan perang Amerika, Jepang kemudian berusaha mengusir Belanda di Nusantara. Pada 11 Januari 1942, Jepang berhasil menguasai Pulau Tarakan di Kalimantan Timur. Kemudian, pada 1 Maret 1942, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Himamura, pasukan Jepang mendarat serentak di Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat) dan Kragan (Jawa Tengah). Pada 5 Maret 1942, Jepang berhasil menduduki Batavia. Temtara Belanda semakin terdesak, dan pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Penyerahan tersebut ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian di Kalijati Subang (Jawa Barat). Dalam penandatanganan tersebut, pihak Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Himamura dan pihak Belanda diwakili oleh Jenderal Ter Poorten. Sejak saat itu, Indonesia resmi dikuasai oleh Jepang.
2. Masa Pendudukan Jepang
Jepang menyerbu dan mengusir tentara Belanda dari Indonesia tentu ada tujuannya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang, kaya akan hasil pertanian dan memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hal ini, dapat membantu Jepang dalam menghadapi tentara Sekutu. Adapun tujuan Jepang menguasai Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Jepang memerlukan bahan mentah, seperti minyak bumi dan batu bara untuk keperluan perang.
b. Penduduk Indonesia jumlahnya banyak sehingga dapat membantu Jepang dalam bekerja.
c. Indonesia kaya akan hasil pertanian dan perkebunan.
Untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, agar mau membantu Jepang maka Jepang melakukan berbagai cara antara lain sebagai berikut.
a. Bendera merah putih diizinkan berkibar.
b. Lagu Indonesia Raya diizinkan untuk dinyanyikan.
c. Bahasa Indonesia diizinkan digunakan sebagai bahasa pengantar.
d. Mendirikan berbagai organisasi. Adapun organisasi yang dibentuk pada zaman penjajahan Jepang, di antaranya sebagai berikut.
Image By : rifqirusdirahman.blogspot.com |
2) Majelis A'la Indonesia (MIAI) atau Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dibentuk pada 22 November 1943, dibawah pimpinan K.H Hasyim Asj'ari yang merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh Jepang.
3) Putera (Pusat Tenaga Rakyat), didirikan pada 1 Maret 1942. Organisasi ini dipimpin oleh empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
4) Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), didirikan pada 8 Januari 1944. Organisasi ini dipimpin oleh pejabat-pejabat Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Bangsa Jepang mengambil paksa semua hasil bumi termasuk hasil padi rakyat. Akibatnya terjadi kelaparan dimana-mana karena bahan makanan dan pakaian sulit didapat.
Selain itu, Jepang memberlakukan sistem kerja paksa atau romusha untuk membangun jalan, jembatan, dan lapangan udara. Mereka tidak hanya dipekerjakan di dalam negeri tetapi juga dikirim ke Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Thailand. Mereka bekerja tanpa upah dan tanpa makanan yang cukup. Meskipun Jepang hanya berkuasa selama tiga tahun di Indonesia, penderitaan bangsa Indonesia sangat besar dan berat.
Pada tahun 1943 kekuatan Jepang di Asia Pasifik mulai terdesak oleh Amerika Serikat. Jepang memerlukan tambahan tentara untuk membantunya melawan kekuatan Amerika dan Sekutunya. Hal tersebut, mendorong Jepang untuk memberikan latihan kemiliteran. Jepang berharap organisasi kemiliteran yang telah dibentuk akan dapat membantu Jepang melawan sekutu. Organisasi kemiliteran yang dibentuk Jepang, di antaranya sebagai berikut.
Image By : www.slideshare.net |
b. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), beranggotakan pemuda berusia 26-35 tahun.
c. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), anggota Heiho ditempatkan dalam kesatuan tentara Jepang sehingga bannyak dikerahkan ke medan perang.
d. Pembela Tanah Air (PETA), dibentuk pada 3 Oktober 1943. Calon perwira PETA mendapatkan pelatihan di Bogor. Tujuan didirikannya PETA adalah untuk mempertahankan wilayah masing-masing.
e. Fujinkai (Barisan Perhimpunan Wanita), Suishintai (Barisan Pelopor), Jibakutai (Barisan Berani Mati), Seinentai (Barisan Murid Sekolah dasar), Gakukotai (Barisan Murid Sekolah dan Lanjutan), dan Hizbullah (Organisasi pemuda-pemuda Islam yang dididik militer).
Baca Juga : Masa Penjajahan Belanda di Indonesia (Nusantara).
Sumber: Buku " Fun Learning Social Science 5 for Grade V Elementary School ".
Tidak ada komentar