Mengetahui Penggunaan Media Penyimpanan Sistem Operasi
Mengetahui dan Memahami Penggunaan Media Penyimpanan pada Sistem Operasi - Media penyimpanan merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk menyimpan data/informasi. Data disini dapat berupa dokumen, program atau lainnya. Cara menyimpan informasi pada media penyimpanan ini bermacam-macam, mulai dengan cara manual melalui penulisan tangan, vibrasi akustik pada perekaman suara, hingga modulasi elektromagnetik pada tape dan disk optik.
Berdasarkan aksesnya media penyimpanan dibedakan menjadi 2 macam, yakni media penyimpanan primer dan media penyimpanan sekunder. Media penyimpanan primer adalah media yang dapat diakses secara langsung oleh prosesor. RAM dan ROM adalah contoh media primer. Media penyimpanan sekunder adalah media yang aksesnya dilakukan melalui perantara media penyimpanan primer. Pada bahasan kali ini akan difokuskan pada media penyimapanan sekunder.
Media penyimpanan saat ini lebih banyak dikembangkan dengan menggunakan komponen-komponen elektronika. Oleh karena itu memerlukan daya untuk menyimpan dan membaca datanya. Kestabilan daya dapat mempengaruhi kinerja media. Bentuk dari media penyimpanan ini juga bermacam-macam, seperti harddisk usb flash drive, floppy disk, solid state drive dan sejenisnya.
Instalasi sistem operasi saat ini, khususnya Linux dapat dilakukan pada banyak jenis media penyimpanan baik itu harddisk, USB flash drive, floppy disk, CD ROM, DVD ROM, dan solid state drive. Sistem operasi yang dijalankan langsung melalui DVD/CD/USB flash drive dikenal sebagai Live Operating System. Ada banyak sistem operasi Linux yang mampu dijalankan secara langsung, diantaranya adalah Knoppix, Ubuntu, Mint, Slackware, dan Fedora. Jadi, dengan adanya Live OS ini memungkinkan semua orang dapat mencoba suatu sistem operasi baru tanpa perlu menginstalnya terlebih dahulu.
Selain jenis media penyimpanan yang telah ditujunkkan diatas, sekarang ada juga media penyimpanan online (cloud storage) yang sampai saat ini masih banyak digunakan untuk penyimpanan data atau file. Ada juga sistem operasi yang dapat diakses secara online (cloud operating system) seperti Google Chrome OS, ZeroPC.com, Jolicloud.com, iSpaces.com, dan eyeOS.com.
Kegiatan yang tercakup dalam pengelolaan media penyimpanan ini meliputi.
a. Pemantauan kapasitas
b. Perluasan kapasitas
c. Migrasi media penyimpanan
d. Backup dan recovery
e. Virtualisasi sistem
f. Penghapusan data
Perluasan ini merupakan kegiatan untuk menambah daya tampung dari suatu sistem dengan tambahan media penyimpanan. Redundant Array of Independent Disks (RAID) merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk menambah media penyimapanan. Dalam teknologi RAID media penyimpanan, dalam hal ini harddisk, dihubungkan satu sama lain sedemikian rupa hingga membentuk suatu kaitan. Tujuannya tiada lain adalah untuk memperluas kapasitas, kemampuan dan kehandalan sistem.
Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai lanjutan dari proses pemantauan kapasitas yang dilakukan sebelumnya. Migrasi ini dapat terjadi karena beberapa alasan, misalnya karena adanya kebutuhan transfer data yang lebih besar besar dan lebih cepat. Proses migrasi media penyimpanan ini secara prinsip sama dengan menyalin setiap file yang ada di media penyimpanan lama ke yang baru. Aplikasinya, di Linux dapat menggunakan tr, dd, rsync atau sejenisnya.
Mengingat pentingnya menjaga keutuhan data pada media penyimpanan, kegiatan ini memerlukan perhatian tersendiri. Materi lebih lanjut mengenai backup dan restore dapat dilihat pada materi tentang Backup dan Restore.
Virtualisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyalin suatu sistem ke media penyimpanan lain, sehingga memungkinkan untuk melakukan restore apabila terjadi masalah pada sistem berjalan saat ini. Aplikasinya dapat menggunakan dd, partimage, gparted ataupun clonezilla.
Penghapusan data berkaitan dengan masalah keamanan data. Aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk melakukan operasi ini, diantaranya rm, srm, wipe, shred dan dd. Penghapusan ini sekiranya perlu diperhatikan agar jangan sampai menghapus file penting di sistem. Berikut ini diberikan beberapa format perintah penghapusan menggunakan rm.
Perintah pertama dapat digunakan untuk meghapus file dan yang kedua untuk direktori beserta semua file yang ada didalamnya. Penghapusan semua file pada satu partisi dapat dengan menggunakan aplikasi shred, wipe ataupun dd.
Baca Juga : 4 Metode Instalasi Pada Sistem Operasi
Demikianlah artikel kali ini tentang Mengetahui Penggunaan Media Penyimpanan Sistem Operasi. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Berdasarkan aksesnya media penyimpanan dibedakan menjadi 2 macam, yakni media penyimpanan primer dan media penyimpanan sekunder. Media penyimpanan primer adalah media yang dapat diakses secara langsung oleh prosesor. RAM dan ROM adalah contoh media primer. Media penyimpanan sekunder adalah media yang aksesnya dilakukan melalui perantara media penyimpanan primer. Pada bahasan kali ini akan difokuskan pada media penyimapanan sekunder.
Media penyimpanan saat ini lebih banyak dikembangkan dengan menggunakan komponen-komponen elektronika. Oleh karena itu memerlukan daya untuk menyimpan dan membaca datanya. Kestabilan daya dapat mempengaruhi kinerja media. Bentuk dari media penyimpanan ini juga bermacam-macam, seperti harddisk usb flash drive, floppy disk, solid state drive dan sejenisnya.
Instalasi sistem operasi saat ini, khususnya Linux dapat dilakukan pada banyak jenis media penyimpanan baik itu harddisk, USB flash drive, floppy disk, CD ROM, DVD ROM, dan solid state drive. Sistem operasi yang dijalankan langsung melalui DVD/CD/USB flash drive dikenal sebagai Live Operating System. Ada banyak sistem operasi Linux yang mampu dijalankan secara langsung, diantaranya adalah Knoppix, Ubuntu, Mint, Slackware, dan Fedora. Jadi, dengan adanya Live OS ini memungkinkan semua orang dapat mencoba suatu sistem operasi baru tanpa perlu menginstalnya terlebih dahulu.
Selain jenis media penyimpanan yang telah ditujunkkan diatas, sekarang ada juga media penyimpanan online (cloud storage) yang sampai saat ini masih banyak digunakan untuk penyimpanan data atau file. Ada juga sistem operasi yang dapat diakses secara online (cloud operating system) seperti Google Chrome OS, ZeroPC.com, Jolicloud.com, iSpaces.com, dan eyeOS.com.
Pengelolaan Media Penyimpanan
Kegiatan yang tercakup dalam pengelolaan media penyimpanan ini meliputi.
a. Pemantauan kapasitas
b. Perluasan kapasitas
c. Migrasi media penyimpanan
d. Backup dan recovery
e. Virtualisasi sistem
f. Penghapusan data
Pemantauan Kapasitas
Perluasan ini merupakan kegiatan untuk menambah daya tampung dari suatu sistem dengan tambahan media penyimpanan. Redundant Array of Independent Disks (RAID) merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk menambah media penyimapanan. Dalam teknologi RAID media penyimpanan, dalam hal ini harddisk, dihubungkan satu sama lain sedemikian rupa hingga membentuk suatu kaitan. Tujuannya tiada lain adalah untuk memperluas kapasitas, kemampuan dan kehandalan sistem.
Migrasi Media Penyimpanan
Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai lanjutan dari proses pemantauan kapasitas yang dilakukan sebelumnya. Migrasi ini dapat terjadi karena beberapa alasan, misalnya karena adanya kebutuhan transfer data yang lebih besar besar dan lebih cepat. Proses migrasi media penyimpanan ini secara prinsip sama dengan menyalin setiap file yang ada di media penyimpanan lama ke yang baru. Aplikasinya, di Linux dapat menggunakan tr, dd, rsync atau sejenisnya.
Backup dan Restore
Mengingat pentingnya menjaga keutuhan data pada media penyimpanan, kegiatan ini memerlukan perhatian tersendiri. Materi lebih lanjut mengenai backup dan restore dapat dilihat pada materi tentang Backup dan Restore.
Virtualisasi/Kloning Sistem
Virtualisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyalin suatu sistem ke media penyimpanan lain, sehingga memungkinkan untuk melakukan restore apabila terjadi masalah pada sistem berjalan saat ini. Aplikasinya dapat menggunakan dd, partimage, gparted ataupun clonezilla.
Penghapusan Data
Penghapusan data berkaitan dengan masalah keamanan data. Aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk melakukan operasi ini, diantaranya rm, srm, wipe, shred dan dd. Penghapusan ini sekiranya perlu diperhatikan agar jangan sampai menghapus file penting di sistem. Berikut ini diberikan beberapa format perintah penghapusan menggunakan rm.
rm -f /lokasi/file.extatau
rm -rf /lokasi/direktori
Perintah pertama dapat digunakan untuk meghapus file dan yang kedua untuk direktori beserta semua file yang ada didalamnya. Penghapusan semua file pada satu partisi dapat dengan menggunakan aplikasi shred, wipe ataupun dd.
Baca Juga : 4 Metode Instalasi Pada Sistem Operasi
Demikianlah artikel kali ini tentang Mengetahui Penggunaan Media Penyimpanan Sistem Operasi. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Sumber: Sistem Operasi Jaringan (2)
Tidak ada komentar